Sharing Ramadhan: Keimanan

Hikayat: Taubatnya Seorang Raja yang Sombong

Diceritakan dari Abu Bakar bin Abdillah al-Muzni, Semoga Allah merahmatinya bahwa ada
seorang raja yang sombong terhadap Allah. Orang-orang Islam tidak terima dengan kesombongannya itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk memeranginya. Dengan izin Allah, mereka berhasil mengalahkan dan menawannya hidup-hidup. Mereka berkata, “Bagaimana kita akan membunuhnya. Ia telah
berbuat sombong terhadap Allah.” Kemudian mereka bersepakat membunuhnya dengan cara meletakkannya di sebuah bejana besar dengan diikat kepalanya. Kemudian dari bawahnya, dinyalakan api. Ketika raja itu merasakan panasnya api maka ia menyeru berhala berhalanya yang ia sembah “Hai Lata! Selamatkanlah aku! Hai Habil! Selamatkanlah aku! Hai Uzza! Selamatkanlah aku dari
siksa yang aku alami saat ini. Hai Habil! Dulu aku pernah mengusap kepalamu dan kedua kakimu pada tahun demikian.” Ketika raja itu mengeluh kepada berhala-berhala yang ia sembah, maka panas api semakin bertambah. Ia menjadi tahu kalau berhala-berhala itu tidaklah dapat menyelamatkannya. Ia merasa putus asa dan bertaubat kepada Allah. Kemudian di dalam bejana besar, ia berseru:
لا إله إلا الله محمد رسول الله
“Tidak ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya”.
Sesaat setelah seruan itu, Allah mengutus hujan dari langit untuk jatuh di atas api bejana dan
memadamkannya. Allah juga mengutus angin agar angin menerpa bejana besar dan membuat nya terbang. Karena hembusan angin, bejana besar itu bergerak-gerak di udara. Raja
yang ada di dalam bejana besar terus-menerus mengucapkan
لا إله إلا الله محمد رسول الله
tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.

Kemudian angin menerbangkan dan melempar jauh bejana besar itu hingga tak terlihat mata hingga menjatuhkannya di antara suatu
kaum yang tidak mengenal Allah sama sekali. Melihat bejana besar jatuh dari langit, kaum pun penasaran dan mendekatinya. Mereka memeriksa dan membukanya. Tiba-tiba mereka melihat raja itu. Dengan segera, mereka mengeluarkan raja dan bertanya:
“Siapa kamu? Apa yang telah terjadi denganmu?” “Aku adalah raja di wilayah
(demikian),” jawab si raja. Kemudian raja itu menceritakan kisahnya kepada kaum tersebut. Akhirnya mereka semua masuk Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *